Berita Lalu Lintas
Perempuan Pengendara Motor Terpelanting Menghantam Aspal dan Tewas di Depok

Perempuan Pengendara Motor Terpelanting Menghantam Aspal dan Tewas di Depok

Karena gagal menyalip sepeda motor di depannya, sepeda motor Honda Beat B 6729 ZMI yang dikendarai Elfi Yanti Harahap (22) mengalami kecelakaan.

Elfi Yanti berboncengan  dengan rekannya Lisma Hayani Siregar (21).

Mereka terpelanting ke aspal setelah motor mereka bersenggolan dengan dua sepeda motor lainnya di Jalan Raya Muchtar, Sawangan, Depok,  tepatnya di dekat Gang Jati, Minggu (7/1/2018)  pukul 07:15.


Kedua tubuh perempuan muda itu akhirnya menghantam aspal jalan dengan keras dan sempat terpental.

Akibatnya Elfi Yanti Harahap tewas mengenaskan di lokasi kejadian dengan luka terbuka di kepala, memar di dada kiri, patah tulang tangan kiri, serta luka lecet di tangan kaki dan pingggang.

Baca: Kadis Bina Marga Bekasi Dampingi Petahana Pilkada 2018

Baca: Bayi Penderita Kelainan Paru-paru dan Ibunya Diusir dari Rumah Kontrakan

Sementara Lisma Hayani Siregar, penumpang motor yang dibonceng Elfi Yanti, selamat meski mengalami luka patah tulang kaki kanan.

Jenasah Elfi Yanti serta Lisma Hayani yang terluka sempat dibawa ke RSUD Depok, oleh warga sekitar.

Selanjutnya jenasah Elfi Yanti yang merupakan warga Kampung Setu RT 3/1, Kelurahan Bintara, Kecamayan Bekasi Barat, Bekasi, diambil keluarga Minggu siang.

Sementara Lisma Hayani yang merupakan warga Jalan Raya Parung Ujung, RT 1/6, Kelurahan/Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, serta mengalami patah tulang kaki kanan juga diambil keluarga dari RSUD Depok.

Ia dibawa ke pengobatan alternatif akibat patah tulang yang dideritanya.

Kanit Laka Lantas Satlantas Polresta Depok Inspektur Satu Joko Irwanto menuturkan peristiwa berawal saat sepeda motor Honda Beat B 6729 ZMI yang dikendarai Elfi Yanti Harahap, berboncengan dengan rekannya Lisma Hayani Siregar melaju dari barat ke timur di Jalan Raya Muchtar atau dari arah Bojongsari ke Pancoran Mas.


"Namun di dekat Gang Jati, Sawangan, mereka berusaha hendak mendahului atau menyalip dua sepeda motor lain yang searah dari sebelah kanan. Karena kurang menjaga jarak aman, akhirnya bersenggolan dengan sepeda motor lain yang searah dan mereka tidak dapat menguasai laju kendaraannya," kata Joko kepada Warta Kota, Minggu (7/1/2018).

Akibatnya kata Joko, sepeda motor yang dikendarai Elfi Yanti dan Lisma Hayani terpelanting ke kanan setelah bertabrakan dengan sepeda motor lainnya yang searah.

"Sepeda motor yang dikendarai korban dan rekannya bersenggolan dan bertabrakan dengan dua sepeda motor lainnya yang searah. Sementara pengendara sepeda motor lain yang tersenggol dan sempat bertabrakan hanya luka ringan saja," kata Joko.

Dua sepeda motor yang sempat bersenggolan dan bertabrakan dengan sepeda motor korban adalah motor Honda Vario B 6515 ZCF dan motor Honda Beat F 3957 FBE yang melaju searah di depan korban.

"Sepeda motor Honda Vario, dikendarai Hasni Nuraini, usia 28, warga Parung Bingung, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok. Sedangkan motor Beat F 3957 FBE dikendarai Ricky Zulkarnain, 38 tahun, warga Kampung Kebon, Cinangka, Depok," katanya.

Menurut Joko, dua pengendara motor lainnya itu tidak mengalami luka berat dan hanya luka ringan saja.

Selain itu katanya motor korban dan motor Honda Vario yang ditabrak korban mengalami sejumlah kerusakan akibat peristiwa ini dan sempat diamankan pihaknya.









Berita Lalu Lintas Lainnya
Polresta: SSA di Depok Harus Dievaluasi Meski Ada Masukan UI
Polresta: SSA di Depok Harus Dievaluasi Meski Ada Masukan UI
Senin, 18 September 2017 00:00 WIB

Polres Depok berharap evaluasi dan kajian secara mendalam berkaitan pemakaian atau uji coba sistem satu arah (SSA) di empat jalan utama harus dilakukan kembali walaupun ada informasi dari pakar UI bahwa kegiatan tersebut efektif . Kewenangan sepenuhnya ada ditangan Pemkot setempat. “Dapat kabar dan informasi hasil kajian secara akademik dari pakar di Universitas Indonesia (UI) program uji coba SSA yang telah berlangsung satu bulan tujuh hari ini berjalan efektif dapat mengurangi kemacetan saat jam sibuk kerja mulai Senin hingga Jumat,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Depok Kompol Sutomo, Sabtu (16/9). Walaupun menurut pakar dari UI uji coba SSA cukup efektif, namun diharapkan jangan terburu-buru memutuskan, tapi harus ada evaluasi lanjutan berkaitan dengan keluhan dan aksi masyarakat sekitar terhadap uji coba SSA tersebut. Menurut dia, masih banyak yang harus dilakukan jika memang SSA akan dipergunakan seperti infrastruktur perlu ada penambahan seperti pelebaran jalan di simpang lima Jalan Nusantara, pertigaan Jalan Kartini dan Jalan Dewi Sartika. Juga perlu memundurkan trafic light persis di pertigaan Ramanda di Jalan Raya Margonda dan Jalan Arief Rahman Hakim, dan sejumlah pita kejut penyeberangan orang di beberapa titik lokasi. Biang Krodit Yang jelas, lanjut Kompol Sutomo, masih ada kendala. Dia menegaskan semua menjadi kewenangan Pemkot Depok untuk memutuskan program SSA dilanjutkan atau tidak. “Karena jajaran Polres Depok khususnya Satlantas hanya pengambilan hukum saja , soal pemegang penuh kewenangan ada di Pemkot Depok,” tegasnya. Untuk kemacetan dan antrean terparah di jalur SSA tersebut terjadi di ruas Jalan Dewi Sartika, khususnya Sabtu dan Minggu kemacetan berimbas hingga ke Jalan Nusantara, Jalan Raya Muhtar dan Jalan Raya Pitara, bahkan termasuk ruas Jalan Raya Margonda sebagian. Ia mengakui kalau hari Sabtu dan Minggu jalan tersebut biang krodit. “Namun jajarannya selalu siap diturunkan untuk mengatur arus lalu lintas di kawasan tersebut,” tuturnya. Sementara itu, Walikota Depok Muhammad Idris, beberapa waktu lalu sampai saat ini memang belum ada keputusan final dipakai atau tidaknya SSA di empat jalan utama Kota Depok. “Kami tetap akan melakukan koordinasi atau rapat evaluasi dengan jajaran terkait seperti Polres, Kodim dan Dishub berkaitan uji coba SSA,” katanya

Polisi: Ojek dan Angkot di Jl Margonda Depok Seperti Laba-laba
Polisi: Ojek dan Angkot di Jl Margonda Depok Seperti Laba-laba
Kamis, 10 Agustus 2017 00:00 WIB

Lalu lintas di Jalan Margonda Raya, Depok, kerap mengalami kemacetan lantaran banyaknya ojek online yang mangkal hingga angkot yang ngetem. Polisi menyebut perilaku ojek dan sopir angkot tidak ubahnya seperti laba-laba. Kok bisa?

Pak Ogah di Depok Diberdayakan Ikut Atur Lalu Lintas
Pak Ogah di Depok Diberdayakan Ikut Atur Lalu Lintas
Rabu, 09 Agustus 2017 00:00 WIB

Polisi cepek atau Pak Ogah yang biasa mengatur jalan di perempatan dirangkul pihak kepolisian. Adalah Polres Depok yang menggandeng Pak Ogah ini untuk bersama-sama membantu masyarakat. Mungkin muncul pertanyaan, mengapai Pak Ogah malah dipelihara Polres Depok? Sebenarnya bukan dipelihara, tetapi dengan merangkul mereka, diharapkan bisa ikut membantu mencegah tidak pidana. "Sehingga mereka terkontrol dan tidak terjadi perbuatan pidana, pemberian rompi tujuannya menjaga keselamatan mereka. Karena rawan saat mereka mengatur, tapi tidak terlihat," kata Kasubag Humas Polres Depok AKP Firdaus yang dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Rabu (9/8).

Pak Ogah di Depok dirangkul sebagai Mitra Polisi dalam membantu tugas Polantas.
Pak Ogah di Depok dirangkul sebagai Mitra Polisi dalam membantu tugas Polantas.
Rabu, 09 Agustus 2017 00:00 WIB

Pada kesempatan apel pagi Satuan Lalu Lintas Polresta Depok ( 9/8/17 ) Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Drs H. Sutomo, Msi memberikan arahan kepada seluruh jajaran Lalu Lintas Polresta Depok sekaligus memberikan rompi Mitra Polisi kepada Pak Ogah di Depok. Selain diberikan rompi Mitra Polisi, mereka juga diberikan pengarahan tentang pengetahuan tertib berlalu lintas dan pengaturan lalu lintas.