Berita Lalu Lintas
Peringati Sumpah Pemuda, Kasat Lantas Polrestro Depok Bagi-bagi Helm ke Pelajar

Peringati Sumpah Pemuda, Kasat Lantas Polrestro Depok Bagi-bagi Helm ke Pelajar

Memeringati Hari Sumpah Pemuda, Kasat Lantas Polrestro Depok Kompol Sutomo membagi-bagikan helm serta menjadi inspektur upacara (Irup) di Yayasan Pendidikan (Yaspen) Sekolah SMA Tugu Ibu, Sukmajaya Kota Depok, Senin (28/10/2010).

“Usai menjadi irup upacara langsung kita bagikan ratusan helm SNI bagi siswa yang menggunakan motor, “ujarnya.

Pembagian helm dilanjutkan dengan pemberian safety reding mengendarai motor baik dan benar juga diajarkan kepada siswa. “Pemahaman dalam berkendara di Jalan yang baik dan benar masih belum diketahui dengan baik khususnya pelajar. Apalagi sekarang sedang berjalan Operasi Zebra Jaya 2019, Untuk itu kita safety riding menghindari resiko kecelakaan di jalan dan taat berlalulintas,”katanya.

Selain itu makna memperingati Hari sumpah Pemuda jatuh pada 28 Oktober 2019 ini, lanjut Kompol Sutomo, para siswa dapat menjalankan segala aktifitas yang positif termasuk salah satu meraih prestasi.

“Tingkatkan belajar lalu raih prestasi setinggi-tingginya salah satu kegiatan yang dapat dilakukan bagi seorang pelajar penerus generasi bangsa ikut membangun pembangunan bangsa Indonesia,”tambahnya.

“Kita berharap kedepan para pemuda khususnya pelajar tumbuhkan semangat yang tinggi dan jauhi dari kenakalan remaja dapat merugikan diri sendiri.”









Berita Lalu Lintas Lainnya
Ketika Betharia Sonata Ditilang dan Bernyanyi di Polrestro Depok
Ketika Betharia Sonata Ditilang dan Bernyanyi di Polrestro Depok
Rabu, 30 Oktober 2019 07:21 WIB

Penyanyi lawas era tahun 1980-an Betharia Sonata (56), siang ini menggemparkan para pemohon surat izin mengemudi (SIM) di Ruang Satlantas Polrestro Depok, Pancoran Mas. Penyanyi yang karib disapa Betha ini berhasil menghibur melalui beberapa lantunan lagu, untuk para pemohon yang menunggu SIM nya selesai dibuat. Dua lagu andalannya berjudul "Hati yang luka" dan "Kau tercipta untukku", sukses menyihir para pemohon SIM yang didominasi kaum bapak-bapak dan ibu-ibu hingga bernyanyi bersama. Ade salah seorang pemohon SIM menuturkan, dirinya tak pernah menyangka akan bertemu dengan sosok idola masa mudanya tersebut "Kaget banget, bisa lihat langsung idola saya pas muda, apalagi diajak nyanyi langsung," ujar Ade antusias di Satlantas Polrestro Depok, Rabu (30/10/2019). Sementara itu, Betharia mengaku kedatangannya ke Mapolrestro Depok adalah untuk mengurus SIM baru lantaran SIM telah kedaluwarsa. Jiwa menyanyinya muncul dan berinisiatif menghibur para pemohom SIM yang lain dengan cara bernyanyi bersama. "Ini gak disuruh ya, spontan saja karena saya senang menghibur soalnya mereka pasti lama nunggu biar gak bosan,” ujar Betha. Betharia juga mengatakan, dirinya mengajak masyarakat agar selalu menaati peraturan lalu lintas serta melengkapi surat-surat ketika berkendara, dan tidak mencontoh dirinya yang mana SIM nya telah mati selama satu tahun. "Saya udah terlambat (SIM) satu tahun. Baru sadar waktu ditilang pas ganjil genap. Jadi jangan sampe kayak saya ya. Lain kali saya gak bakal kayak gini," ujarnya wanita kelahiran Bandung ini tersipu malu. Terakhir, Betharia mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada jajaran Satlantas Polrestro Depok yang sudah membantunya tanpa ada kendala. "Alhamdulillah lancar, gak ada kendala. Malah saya yang salah sebagai warga SIM saya malah mati," pungkasnya.

Ratusan Pengendara Terjaring Operasi Patuh Jaya di Depok
Ratusan Pengendara Terjaring Operasi Patuh Jaya di Depok
Sabtu, 07 September 2019 04:34 WIB

Anggota Satlantas Polsek Limo menindak ratusan pengendara motor selama pelaksaan Operasi Patuh Jaya 2019. Kanit Lantas Polsek Limo Iptu Nanang Wahyu mengatakan pelaksanaan Operasi Patuh Jaya selama 5 hari berlangsung anggota telah menindak sebanyak 253 pengendara. “Rata-rata yang paling banyak melanggar motor dengan titik operasi di perbatasan Jakarta – Depok depan Mall Cinere, Jalan Lereng, dan Jalan Bandung,” ujarnya, usai pelaksaan Operasi di depan Jalan Bandung pengendara motor yang lawan arus, Jumat (6/9/2019) pagi. Perwira yang pernah menjabat KBO Satlantas Polresta Depok ini menambahkan pelanggaran yang paling banyak yaitu lawan arus, pajak tahunan motor yang tidak diperpanjang, SIM, dan kelengkapan kendaraan. “Pelaksaan Operasi Patuh Jaya ini dilaksanakan selama 14 hari. Untuk itu diminta bagi pengendara motor untuk melengkapi surat-surat kendaraan dan unitnya untuk tidak melanggar dan lebih tertib Lagi,” tambahnya. “Tujuan operasi ini selain dapat lebih tertib bagi pengendara untuk taat berlalulintas dan juga meminimalisir kecelakaan.”

Operasi Patuh Jaya 2019 Hari Pertama di Depok, Jaring 500 Pelanggar
Operasi Patuh Jaya 2019 Hari Pertama di Depok, Jaring 500 Pelanggar
Kamis, 29 Agustus 2019 10:23 WIB

Hari pertama pelaksaan Operasi Patuh Jaya 2019 di Depok, anggota Satlantas Polresta Depok menjaring ratusan pengendara motor yang melanggar. Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Sutomo mengatakan pelaksaan Operasi Patuh selama 14 hari terhitung mulai hari Kamis (29/8), untuk hari pertama anggota dipimpin Kanit Turjawali Iptu Fitri telah menjaring 415 pengendara pelanggar lalu lintas. “Pelaksaan Operasi Patuh Jaya di Jalan Raya Margonda Raya (dekat Tugu Selamat Datang arah Depok) di jalur cepat yang dilarang untuk melintas motor, dan khusus mobil. Sebanyak 418 kendaraan jenis motor kejaring dan langsung ditilang anggota,” ujarnya, Kamis (29/8). ops.patuh Kompol Sutomo menambahkan ada satu unit motor milik pengendara jenis motor yang diamankan lantaran tidak dapat menunjukan surat-surat kelengkapan kendaraannya. “Dari total tilang yang dilakukan, perincian yang diamankan anggota yaitu, pelanggar SIM ada 315 lembar tilang, STNK 102 lembar tilang, rata-rata pelanggar paling banyak motor,” tambahnya. Target Operasi Patuh, lanjutnya, pengendara motor yang tidak menggunakan helm SNI, pengemudi mobil tidak menggunakan sabuk pengaman (Safety Belt), kendaraan roda 4 (empat) seperti mobil melebih batas kecepatan, pengemudi rawan arus, mabuk, kendaraan bermotor masih dibawa umur, menggunakan hp dalam berkendara, dan rotator mobil umum bukan dinas tidak boleh.

Jelang Operasi Patuh, Kasatlantas Depok Imbau Pengendara Lengkapi Dokumen Kendaraan
Jelang Operasi Patuh, Kasatlantas Depok Imbau Pengendara Lengkapi Dokumen Kendaraan
Rabu, 28 Agustus 2019 06:02 WIB

Para pengendara diimbau melengkapi surat-surat kendaraannya, menjelang pelaksanaan operasi Patuh Jaya serentak jajaran Polda Metro Jaya pada 29 Agustus 2019. Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Sutomo mengungkapkan, Operasi Ptuh Jaya Polda Metro akan digelar selama dua minggu. “Operasi kali ini akan lebih mengedepankan langkah represif atau penindakan berupa tilang bagi pengendara yang melanggar,”ujarnya usai memberikan pengarahan kepada anggota di lapangan Satlantas Mapolresta Depok, Senin (26/8/2019) pagi. Sasaran utama operasi Patuh ini, lanjut Kompol Sutomo adalah demi terwujudnya Kamtertibcarlantas, dan mengurangi kecelakaan. “Titik utama pemantauan kita masih di Jalan Utama Margonda dan Juanda. Selain itu untuk semua jajaran Polsek dipetakan sesuai kerawanan pelanggaran lalu lintas yang ada di masing-masing wilayah,”katanya. Dalam pelaksaan operasi, Kompol Sutomo akan bergabung dengan anggota TNI untuk melakukan operasi di Jalan.”Selain anggota dinas Perhubungan kita ajak juga anggota TNI,”tambahnya. Sementara itu perwira yang pernah mendapat penghargaan Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI ini menghimbau agar pengguna jalan atau pengendara mematuhi rambu lalu lintas dan juga lebih hati-hati dan sabar dalam berkendara. “Target operasi yaitu pengendara motor yang tidak menggunakan helm SNI, pengemudi mobil tidak menggunakan sabuk pengaman (Safety Belt), kendaraan roda 4 (empat) seperti mobil melebih batas kecepatan, pengemudi rawan arus, mabuk, pengendara bermotor masih dibawa umur, menggunakan hp dalam berkendara, dan rotator mobil umum bukan dinas.”